Ingar-bingar persaingan
calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo menjadi inspirasi bagi
Mat Karsono (60), warga Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten
Mojokerto.
![]() |
Anak sapi berkepala dua |
Saat mendapati sapi "limosin"-nya beranak untuk ketiga
kalinya, diperoleh anak sapi (pedet) yang lahir dengan dua kepala
sekaligus. Cepat-cepat, Karsono memberikan nama pedet berkepala dua itu
"Wowi".
Pedet dengan nama Wowi ini adalah kependekan dari Prabowo
dan Jokowi. "Karena kepala adalah simbol pemimpin, pedet yang lahir
dengan dua kepala itu saya beri nama capres Prabowo dan Jokowi, apalagi
setelah lahir anak sapi berkepala dua, kampung kami jadi ramai," kata
Karsono, Kamis (2/10/2014) kemarin.
Begitu tahu kalau di Desa
Tawar lahir anak sapi berkepala dua, kini puluhan warga kampung dan luar
kampung berduyun-duyun membanjiri rumah Karsono. Mereka penasaran dan
meyakini bahwa dengan melihat sapi berkepala dua itu bisa membawa
berkah.
Pemilik sapi sendiri harus menunggu enam tahun untuk
mendapatkan berkah dari sapi berkepala dua itu. Sebenarnya, sapi dengan
dua kepala dan satu badan itu lahir dua hari lalu, dengan badan satu,
kaki normal empat, tetapi memiliki bagian kepala yang ganda.
Bagian
kepala ini pun tidak utuh. Masing-masing kepala anak sapi hanya terdiri
satu mata dan satu telinga. Mulut dan hidung anak sapi coklat ini
normal, dua. Namun, saat ini, kondisi anak sapi itu lemas. Dia tak lagi
mau minum susu induknya. Anakan sapi "limosin" ini akhirnya diberi susu
formula.
"Setiap jam harus kami combor (minumi) susu
formula. Tidak hanya itu, kata orang-orang biar bergas (kuat), pedet
juga saya beri telur ayam kampung," kata Karsono.
Awal kelahiran
Wowi sempat membuat cemas. Tidak biasanya, persalinan sapi "limosin"-nya
begitu sulit. Usia 10 bulan adalah usia hamil yang wajar. Namun, saat
melahirkan, pedet dalam induk sapi itu sulit dikeluarkan. Karsono pun
meminta bantuan mantri hewan untuk menarik keluar. Ternyata, pedet sulit
keluar karena berkepala dua.
Wowi adalah anakan sapi yang
ketiga. Anak sapi pertama dan kedua yang sama-sama melalui kawin suntik
keluar normal. Kini Wowi menjadi magnet hiburan bagi warga kampung.
Setiap hari, ada puluhan warga yang ingin melihat. Kardus yang
diletakkan di kandang Wowi kini penuh dengan uang sukarela. Warga kagum
dan tak percaya.
"Gawok saja (heran dan penasaran). Makanya ingin lihat sendiri," kata salah satu warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar