Sebanyak 283 kepala
keluarga di Desa Hoi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan
(TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa mengonsumsi air dari kubangan
bekas tapak kaki ternak milik mereka. Hal itu disebabkan mereka
mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.
Informasi itu disampaikan Ketua Fraksi Gabungan Keadilan dan Persatuan DPRD NTT, Jeffry Unbanunaek kepada Kompas.com,
Senin (20/10/2014) malam. Menurut Jeffry, kubangan air yang sudah
tercampur zat ecoli itu menjadi satu-satunya sumber air yang dekat
dengan permukiman warga. Akibatnya mereka terpaksa harus berbagi air
dengan ternak mereka seperti kuda, sapi, kambing dan babi.
“Warga
berbaur dengan ternak, menyerbu kubangan tersebut sehingga banyak bekas
tapak kaki ternak di kubangan itu yang sisa airnya dipakai warga untuk
kebutuhan minum. Sumber air bersih pun jaraknya sangat jauh dari
permukiman warga, dengan debit air yang sangat terbatas (maksimal 10
liter),” beber Jeffry.
Menurut Jeffry, kekeringan yang melanda
daerah akibat minimnya curah hujan pada tahun ini. Ditambah dengan
perilaku warga untuk persiapkan musim tanam dengan menebang dan membakar
semua pepohonan, sehingga membuat sumber-sumber mata air berkurang.
Oleh
karena itu, kata Jeffry, seharusnya sejak awal, pemerintah mulai
tingkat desa hingga provinsi sudah saling berkoordinasi untuk
mengantisipasi kejadian ini.
“Ya, sudah pasti warga yang
konsumsi air yang tidak layak itu membuat sebagian besarnya menderita
sakit diare. Besok saya akan turun ke sana dan koordinasi dengan Bupati
TTS dengan membawa serta tim medis untuk periksa kondisi kesehatan warga
di sana,” kata Jeffry.
Masalah kekeringan ini sudah menjadi
masalah tahunan sehingga semua pihak (pemerintah) sudah mengetahui
persis daerah-daerah mana saja yang harus diperhatikan kebutuhan air
minumnya. Wilayah TTS, menurut dia, sangat luas dan menyulitkan
pemerintah daerah dalam mengurusnya. Hal ini juga harus mendapat
perhatian khusus dari pemerintah provinsi dan pusat.
Jeffry
mengatakan, untuk mengatasi masalah dampak kekeringan, Pemerintah
Provinsi NTT dan pusat harus mendukung dengan membuat program sumur bor
bagi warga dan embung untuk ternak dan pertanian mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar