Kamis, 23 Oktober 2014

Warga Lampung Timur Mulai Tertarik Ternak Ayam Organik


Warga Lampung Timur mulai membidik usaha peternakan ayam organik untuk menyaingi peredaran ayam boiler dipasaran.

Sardi salah satu peternak Ayam Organik di Sekampung Udik, Lampung Timur kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2014) mengaku sudah hampir 1 tahun menggeluti usaha ternak ayam organik. Sejumlah rumah makan Masakan Padang yang ada di Lampung Timur mulai membidik ayam organik sebagai pengganti ayam boiler yang biasa disajikan ke konsumen.

Kegiatan sama juga dilakukan Yusuf (45), sebelumnya ia tidak memiliki pekerjaan. Namun melihat tetangganya Sardi menggeluti usaha itu dan ramai peminatnya akhirnya ia juga menggeluti usaha barunya.

"Ternak ayam organik tidak membutuhkan lahan yang luas, daripada saya menganggur lebih baik saya coba usaha ini," kata dia.

Selama 5 bulan terakhir, ia memanfaatkan lahan sepetak di samping rumahnya. "Harga ayam organik berkisar antara Rp 25.000 sampai Rp 28.000 per ekor dengan bobot antara 1kg sampai 1,5 kg," kata dia. 

Menurutnya, pakan ayam organik sedikit konsentrat dan memperbanyak campuran onggok dan sayuran, sehingga ayam tersebut kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan ayam boiler. 

"Ayam organik baru bisa dipanen sekitar usia 3 sampai 4 bulan, berbeda dengan ayam boiler yang baru sebulan saja sudah bisa dipanen," ujar Sardi. 

Ayam organik tersebut berwarna putih menyerupai ayam bolier, namun saat digoreng rasanya tidak kalah gurih dan padat isi seperti ayam kampung. Meskipun ternak ayam tersebut mulai dibidik konsumen karena rasanya yang lezat, namun Sardi mengaku sempat putus asa dalam mengembangkan bisnis yang baru ia geluti, mengingat keterbatasan modal yang ia miliki. 

"Saya tidak punya agunan untuk bisa melakukan pinjaman ke bank, bulan depan, kalau tidak ada bantuan modal pihak ke tiga, saya akan berhenti mengembangkan usaha ini" katanya. 

Ia berharap, pemerintah beritikad baik melakukan pengembangan bisnis tersebut dengan menjadikan Lampung sebagai sentra ternak ayam organik.

Secara terpisah, Kabid Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Lampung Arsyad menjelaskan, budidaya ternak ayam organik mulai berkembang sejak setahun lalu. Sentra pengembangan ayam tersebut ada di Kota Metro, Lampung. Perkembangan budidaya tersebut diharapkan mampu melesat menyaingi peternakan ayam boiler seiring berkembangnya kesadaran masyarakar akan hidup sehat.

"Kebutuhan ayam di Provinsi Lampung sekitar 2000 sampai 2.500 per hari, kami berharap kehadiran peternak ayam organik mampu memenuhi paling tidak 40 persen dari total kebutuhan konsumsi ayam di provinsi ini," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar